2 0 0 7

 

Saat itu aku berumur 7 tahun

Aku hanyalah anak manja bersikap baik

Aku di kelilingi lingkungan positif

Saat hari itu tiba

Semua tidak sama lagi

 

Bulan Juli

Ku ingat sekali , sangatlah ingat

Hari pertama aku berpendidikan di kota metropolitan

Hari dimana, perasaan ku mulai terinjak

Diman ada istilah “penindasan” di kamus ku

Ah, aku hanya berlebihan

Lebih tepatnya “penindasan mental”

 

Sejak itu, hari ku di penuhi ketakutan

Ketakutan akan orang lain

Ketakutan akan aksi mereka selanjutnya

Ketakutan akan dilihat

Hati ku seperti terbelah tak tertolong

Ia selalu sakit

Sakit dengar perkataan orang

Sakit terlalu lemah

Dan tidak ada yang punya keberanian untuk memperbaikinya

Karena suara itu selalu dalam diam

 

Sekolah Dasar seharusnya menjadi rana kesenangan

Tetapi tidak untukku

Semua itu hanyalah malapetaka

Malapetaka mimpi burukku hingga saat ini

 

Sahabat? Teman? Pacar?

Tidak pernah mewarnai hidupku dahulu

Tidak ada yang mau mendekati ku

Karena kediaman seribu Bahasa ku

Mereka yang mendekati dan menemani ku

Hanya ingin mengambil manfaat

Dan untuk disakiti lagi, hatiku

 

Aku iri terhadap mereka

Mereka yang memiliki pendamping

Mereka yang memiliki memori dengan lainnya

Mereka yang mempunyai cerita saat itu

 

Sedangkan aku….

Hanya terlarut dalam kesedihkan ku

Mungkin hal itu membuat ku tak peduli dengan yang lain

saat semua orang ingin di perhatikan

tidak ada yang sekedar menanyakan

menanyakan keadaan ku

 

Karena hati ini sangatlah lemah dan tertindas

Dahulu, kebaikan dan ketulusan ini

Hanya permainan untuk mereka.

 

sekarang, aku tidak butuh perhatian

aku hanya ingin dianggap

aku hanya tidak ingin masalah

aku hanya tidak ingin di benci

se sederhana itu kemauan ku

apakah ada yang mau mendengarkan permintaan ku?

 

Mungkin kalian yang membaca ini menganggapnya hal sepela

Namun untukku,

Ini jurang mati dan hidup ku

Maaf , telah menulis tentangnya

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *