Katamu luka itu apa?
Goresan tak terhujung. .
Tapi benarkah demikian?
Bukankah selalu ada ujung di setiap hal?
Apakah air yang tumpah akan kembali?
Tentu saja tidak. Ia akan mengalir begitu saja
Apakah air itu akan merugikan orang lain?
Bisa ya dan bisa juga tidak–tergantung bagaimana kita memandangnya
Sama seperti luka yang berakhir pulih ataupun dendam.
Lantas, apa yang akan kau pilih?
Bimbang. Tergantung situasi yang mendukung.
Manusia tidak ada yang sempurna.
Jika situasi memungkinkanmu untuk pulih
Apakah kamu akan tetap mempertahankan luka itu?
Luka mungkin lepas tetapi tetap membekas.
Seperti cacar air yang berbekas di tubuh.
Lalu, ketika kau melihat bekas luka itu..
Apakah yang ingin kau ceritakan?
Perasaan sakit yang pernah ada atau proses menjadi pulih
Memori, sakit, dan putus asa.
Tiga kata itu yang kualami dalam sekejap.
Apakah ada yang bisa memulihkan?
Aku tidak percaya.
Bagaimana kalau Aku– si pemilik waktu
Mengatakan bisa memulihkannya
Akankah kau percaya?
Jika aku mengatakan.
Putarlah waktu dan jadikan luka itu tiada.
Akankah permintaanku terwujud?
Baiklah, Aku akan mengabulkannya
Tapi apa kau berani jamin kalau luka itu bisa kau cegah?
Mungkin.
Hanya takdir yang tahu.
Kalau, luka itu akan ada.
Si pemilik waktu itu tertawa,
“Jadi, mengapa sekarang kulihat kau begitu tidak percaya diri?”
Ku pikir kau akan sangat yakin menantangku, ternyata tidak demikian.
Kau, sang pemilik waktu yang mengiring takdir..
Bagaimana aku punya nyali?
Aku tidak bisa memastikan perlakuanmu selanjutnya.
Kalau begitu, biar kuberitahu beberapa hal
Lukamu itu akan tetap ada walau waktu terus kuputar
Tak ada yang bisa menjamin kalau luka itu menjadi tiada
Kalaupun bukan luka yang ini, akan ada luka yang lain
Tapi bagaimana sikapmu menghadapinya,…
Itulah yang akan menentukan bagaimana itu tetap menjadi luka atau tidak
Kau benar.
Luka mungkin di ambang mustahil untuk pulih.
Tetapi, akan ada seribu alasan.
Alasan untuk menghilangkannya.
by : Freesaster & Silent.x_monster .