perpisahan

Tangan itu menggerakkan kekuatannya

ia dengan sigap melambai

Kaki tersebut berjalan menjauh

jauh dari radiusnya

mengisyaratkan selamat tinggal

 

Kaki itu terus melangkah,

selangkah demi selangkah

Tidak ada niatan untuk berhenti

atau membalikkan badan

untuk sekedar mengucap

kata “selamat tinggal”

 

Mata itu sungguh tak sanggup

tak sanggup meloloskan airnya

Hati itu mengatakan untuk berbalik

namun situasi membuatnya terus berjalan

Kini,

tinggal hatinya yang hancur berkeping-keping

hanya ingatan dan memori

yang membunuhnya perlahan-lahan

 

Tak ada kata yang terucap

semua saling diam

tak pernah lagi bertegur sapa

karena sudah menganggap selesai

semua urusan yang ada

 

Berat rasanya melepaskannya

berat rasanya mengingatnya

berat rasanya mengatakannya

keberanian itu telah bersembunyi entah kemana

 

Sesungguhnya,

dia tidak pernah berpikir

bahwa hari itu akan terjadi

selama ini dia pikir

selamanya itu ada

ternyata,

selamanya itu

hanyalah sebuah kebohongan belaka

 

selama ini

kebersamaan itu hanya sebatas foto dalam album

dapat dipindahkan ke dalam bentuk pajangan

dan dapat dibuka jika dibutuhkan

oh, dibutuhkan?

mungkin sebagian orang sudah membakarnya

namun, memori itu selalu menghantui

 

memori tidak pernah bisa dihapus

tidak peduli seberapa sakitnya

selalu ada senyuman indah

yang diiringi perih

ketika mengingatnya kembali

selalu ada keinginan untuk kembali

walau waktu dan kesempatan

tidak pernah mengizinkannya

tetapi rindu itu tak pernah pudar

 

Apakah definisi perpisahan menurut mu?

Apakah perpisahan akan bersatu kembali?

Apakah kebersamaan yang telah kandas tersebut

akan kembali seperti semula?

dan memori indah tersebut akan menjadi kenyataan?

 

Perpisahan adalah suatu keadaan dimana

kita sudah tidak ada niatan untuk memperbaiki segalanya

perpisahan bukan tentang jarak dan waktu

tetapi lebih ke arah perasaan yang sudah lama berubah

atau lebih tepatnya

hal-hal yang kita lakukan sekarang ini–

kesenangannya tidak terasa sama seperti yang dulu

 

soal kembali,

rasanya sulit

jika ego adalah penghalang

jika kita sudah menyerah

untuk saling mencari dan memperbaiki

 

Apakah ego akan mengalah?

Apakah kesenangan itu akan terasa seperti dulu?

Apakah “maaf” dapat menyelesaikan semuanya?

 

Mungkin maaf bisa menyelesaikannya

tetapi soal keutuhan, tanyakan pada ego

karena egolah semua berubah

semua hancur berantakan

dan kesenangan

berubah menjadi runtuhan kesedihan

 

Apakah  kesedihan tersebut dapat dipulihkan?

berantakan?

sekumpulan mainan yang berantakan pun

dapat dibersihkan dengan proses kesabaran

berantakan dalam hal kepercayaan maksudmu?

 

Sebagian besar diri orang yang berpisah

akan mengakui kalau mereka akan berantakan

secara emosional dan rasa percaya

mereka akan saling meninggalkan

dan kemudian meratapi perpisahan

semoga semua pihak yang berselisih kembali

karna jika hanya satu pihak yang kembali

itu tidak akan pernah utuh lagi

tak akan pernah sama

 

Jika begitu

Apakah perpisahan adalah hal yang kekal?

tetapi di pernyataanmu

kau berkata bahwa seandainya

kedua pihak yang berselisih, kembali

Apakah masih akan ada kemungkinan

untuk membersihkan berantakan yang kau maksud?

 

Aku berharap

kata “kemungkinan” itu bisa menjadi suatu mantra

yang merekatkan apapun yang telah hancur,

membersihkan yang telah berantakan

tapi aku ragu

maukah kau meyakinkanku

kalau yang sudah hilang–

bisa kembali?

 

Aku tidak tahu……

jika aku mengatakan bahwa

sebuah kepingan puzzle yang hilang akan kembali?

terkecuali kepingan tersebut sudah hancur

Apakah kau akan mempercayainya?

 

Biarkan aku mengajukan sebuah pertanyaan

sebelum menjawab kalimat terakhirmu

 

Jadi,

Apakah kamu sudah pernah berpisah

kemudian kembali?

kembali seutuhnya seperti sediakala?

 

ku rasa pernah

namun, takkan sama seperti sebelumnya

bisa lebih membaik ataupun sebaliknya

tergantung kita memandangnya

 

Aku bersyukur

Kau menjawabnya dengan kata “pernah”

Itu menjadi satu-satunya alasan

untuk aku–

untuk mencoba untuk mempercayainya

mempercayai bahwa kata kemungkinan dan keajaiban

itu mungkin ada

 

Perpisahan mungkin adalah hal yang berat

perpisahan memakan proses yang cukup lama

perpisahan dapat menciptakan trauma terdalam pula

akan tetapi,

segala perpisahan pasti akan ada pertemuan

 

Pertemuan untuk bertemu orang yang lebih baik lagikah?

Atau untuk berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama?

Atau untuk sekedar menyembuhkan trauma masa lalu

Pertemuan manakah yang paling baik setelah perpisahan?

 

setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda

setiap manusia melalui jalan yang berbeda

setiap manusia pun berpikir tak sama

sebuah pertemuan tak bisa dipilih mana yang terbaik

tergantung apa masalah dan kebutuhan sang manusia

jadi, ada kemungkinan

tiga pernyataan tersebut konkrit untuk dijadikan pertemuan

namun dilakukan oleh orang yang berbeda

dengan kebutuhan yang berbeda pula

dan harapan yang berbeda

 

by : freesaster & silent.x_monster

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *