Monthly Archives: May 2019

Untuk dia yang tak dapat membacanya

Untuk kesekian kalinya
aku salah paham
dan selalu menuduhnya

maafkan aku teman
untuk tak bisa tak peduli denganmu
atau meninggalkanmu

terima kasih sudah menerimaku
dengan segala kekuranganku
dari ribuan orang diluar sana
yang memiliki hati busuk
aku bersyukur kau datang

terima kasih sudah mau
menjadi orang yang membelaku
dan menjaga perasaanku
ketika ada yang mencoba menyakitinya

terima kasih telah hadir
aku sangat bersyukur
dekat denganmu

aku sangat menyayangimu
dan selalu berdoa yang terbaik
untukmu dan kesuksesanmu
semoga kau cepat menemukan jodoh

jika aku mempunya keberanian
untuk memberitahu puisi ini
aku akan memberitahunya
i adore you my best friend

Pikiran sensitifku

Hai kawan,
untuk pertama kalinya
aku mengatakan bahwa
aku memiliki kesedihan
dengan keadaan yang abu

karena aku hanya mendengar
bukan memberi tahu
dan untuk pertama kalinya
aku mencoba untuk membuka diri

aku kesal, marah, dan kecewa
dengan sangat padamu kali ini
ketika aku mempunya nyali
untuk memberitahumu sedikit
kamu memutuskan untuk
meninggikan egomu
dan memikirkan perasaanmu sendiri

pernah kau dengar kata “tunggu”
semua hal penuh proses
akan aku ceritakan
tetapi tidak untuk sekarang

aku selalu menerima dirimu
yang emosionql dan sensitif
tetapi mengapa
ketika aku sedang bersedih
dan tak mengatakannya padamu
kau membordirku dengan “read”

aku disini yang sedang bersedih
mengapa kau tidak sabar
dan menunggu jawabanku
kalau kau benar-benar teman
kau akan mengerti

aku lelah dengan semua ini
aku tidak selalu ingin di mengerti
namun aku benci
jika perasaanku tak sebanding
dengan dirimu yang emosionql

aku mungkin akan tetap menjadi teman mu
namun aku meminta maaf
aku mungkin tak bisa membuka diri lebih
dan mungkin
aku akan membiarkan ego kita meninggi
dan kamu harus mengerti sifatku
yang akan lebih kekanakan kedepannya
atau mungkin, aku akan tak peduli
denganmu lagi

ISI HATI

aku merasa sangat tak stabil

perasaanku dan juga segala pikiranku

sebenarnya tak ada yang terjadi

aku hanya benci keadaan diriku

yang selalu seperti ini

 

aku ingin mengakui ke seluruh dunia

bahwa aku hanya ingin perhatian

aku ingin dianggap

aku tidak ingin direndahkan dalam abu-abu

 

namun hal tersebut membuatku

terlihat kekanak kanakan

aku sangat sangat membencinya

Continue reading

Teruslah berjalan menelusuri jalan. Jika ada perempatan pilih lah jalan lurus. Jika ada pertigaan pilih lah dengan jernih selagi masih ada jalan. Karena jika ada jalan buntu, tak akan ada jalan untuk seterusnya.

Hey there fella

Hey

Ini bukan puisi

Hanya susuan kata tertata

Atau mungkin tak tertata

 

Kata orang-orang, orang blak-blakan dan pendiam

Tak akan berteman

Sagitarius dan Capricorn, Sangat jarang ditemukan

Dalam hal pertemanan

 

Aneh sekali

Karena aku selalu memakan biskuit

Bukan mengabadikannya menjadi teman

 

Aneh pula ketika seseorang yang kau kenal

Yang benar-benar no trace of keterbukaan

Tiba-tiba berkata “kangen” dan meneleponmu dahulu

Rasanya seperti mendapati dosen killer menjadi lembut , TIDAK!

 

yang membuatku makin aneh adalah

Mengapa dahulu aku tak menyadari

Bahwa biskuit itu sangatlah tertutup

Dan tak pernah mengetuk pintunya

Agar terbuka

 

Aku ingat sekali

Ketika semua orang memikirkan dirinya

Dan mungkin peduli diri sendiri

Biskuit menjadi penyelamat

Karena merubah perspektif

Bahwa dalam dunia kuliah

Masih ada orang yang baik

 

Aku ingin menyampaikan ini padanya

Namun selalu lupa

Jangan jadikan pluto saingan

Karena pluto sangatlah tidak berdaya

 

Memang dunia ini penuh kompetisi

Sulit untuk menghindarinya

Namun saling menyemangati

Lebih baik bukannya?

 

Terima kasih bagi saturnus

Yang masih menganggap pluto

Pluto akan ingat

Keberadaan saturnus

Berjarak tiga planet darinya

 

puisi ini didedikasian

untuk biskuit

karena hanya dia yang tahu blog ini

IRI

Ia memandang dengan kekosongan

Menyesal dengan sepenuh hatinya

Mendapatinya berlebihan

Karena rasa tak enak yang muncul

Hal itu adalah iri

 

Ia ingin meminta maaf

Sembari menangis di hadapan mereka

Ia ingin sekali meminta maaf

Kepada semua orang yang berbaik budi

Dan mereka si penyebab iri

 

Ia menangis memikirkan perasaan itu

Ia takut akan perasaan itu

Ia mau melenyapkannya dalam sekejap

 

Ia tak mau menyakiti hati

Mereka semua

Karena,

Ia iri dengan mereka

 

Lebih baik ia tutup suara

Dan menghentikan segala

Perasaan itu

 

Karena ia ingin

Menjadi orang yang tulus

 

 

 

 

Selamat tinggal, kepedulian

Seperti biasa

Tidak ada yang tahu

 

Perhatian dan pertanyaan

Sangat sulit untuk dilakukan

 

Namun,

Mengapa mereka tak mau berkata

 

Mungkin,

Itu adalah rahasia terbesar mereka

Dan bukan urusan yang lainnya

ia mengerti

sangat mengerti

 

Mereka tak tahu bahwa perhatian ini

Hanya topeng untuk mengembalikkan

Perasaan yang sudah hamper punah

 

dan mereka yang berjasa

karena telah membantu mengembalikannya

dengan jawaban

 

Sepertinya tidak ada yang percaya

Kepedulian ini

 

Baiklah

Dia akan berhenti

Bertanya dan perhatian

 

Maaf

Jika perhatian ini

Akan hilang tak terdeteksi

UNKNOWN

For the numerous time

Those glimmering eyes rolling in disbelief

Trying to stop the emergence of emotions

As if it will struck right into the center

 

Maybe

Those emotions will be healed

After the pure invade

And she will not lose herself anymore

 

Why in the earth

Her heart is just a game

For those who tried to play

And broke it

 

The heart is crying out loud

“you are overreacting” the brain said

Reality just made it all into sense

 

Maybe the heart always been like that

For a very long time

Even the source of the living

Never knew

 

 

And for now, onwards

She will stop caring

again

 

so be ready

because it will never been

the same again

 

 

 

 

perpisahan

Tangan itu menggerakkan kekuatannya

ia dengan sigap melambai

Kaki tersebut berjalan menjauh

jauh dari radiusnya

mengisyaratkan selamat tinggal

 

Kaki itu terus melangkah,

selangkah demi selangkah

Tidak ada niatan untuk berhenti

atau membalikkan badan

untuk sekedar mengucap

kata “selamat tinggal”

 

Mata itu sungguh tak sanggup

tak sanggup meloloskan airnya

Hati itu mengatakan untuk berbalik

namun situasi membuatnya terus berjalan

Continue reading